Oleh : H. Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud
Sebagai insan beriman kiranya perlu merenungkan kembali kenikmatan yang telah begitu besarnya Allah berikan kepada hamba-Nya, yakni NIKMAT IMAN. Kenikmatan yang berupa keimanan merupakan kenikmatan yang agung, karena ini merupakan jalan menuju terbukanya pertalian hubungan dengan Allah SWT. dan menjaga setiap gerak-gerik dan tindakan seorang hamba agar selalu berada di dalam keridhaan Allah SWT. Dan hanya keimanan inilah yang nantinya akan dapat menyelamatkan serta menolong setiap orang dari siksaan dan pengadilan setelah mati.
Nikmat iman harus senantiasa dijaga dan dipelihara sehingga dapat semakin kokoh dan kuat. Salah satu cara yang bisa ditempuh agar iman senantiasa kuat adalah dengan mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. setiap saat sepanjang hayat. Sebagaimana Allah swt. berfirman:
Ayat tersebut adalah pendidikan moral yang punya nilai luar biasa, yang dapat menyadarkan setiap orang bahwa dibanding dengan makhluk lainnya manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan kemuliaan yang dikaruniakan Allah kepadanya.
Allah swt. berfirman:
Kesadaran akan keadaan diri sendiri inilah yang merupakan penggerak batin untuk senantiasa menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam atas nikmat iman yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. yang dapat diaplikasikan dengan tiga (3) langkah nyata yakni:
1. Asy-syukru bil ‘ilmi : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah dengan menanamkan suatu keyakinan yang berawal dari pengamatan dan pengetahuan yang mendalam bahwa semua nikmat atau karunia yang diterima seorang hamba adalah dari Allah sebagai bukti kasih sayang Allah SWT. kepada hamba-Nya
2. Asy-syukru bil hal : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia yang telah diterimanya dengan memanfaatkan karunia Allah tersebut secara tepat guna dan tidak melakukan hal yang sia-sia seperti ISYRAF dan perbuatan yang melampaui batas
3. Asy-syukru bil ‘amal : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih melalui pelaksanaan amal shaleh secara baik dan benar yang meliputi :
a. Amal Qalbiyah : Niat yang ikhlas yang dilandasi keimanan kepada Allah setiap akan melaksanakan ibadah baik ibadah yang khusus maupun ibadah yang umum.
b. Amal Lisaniyah : Amaliyah yang berupa dzikir, tilawatil qur’an, nasihat-nasehat yang baik, ajakan kepada kebaikan, termasuk di dalamnya ucapan tahmid setiap menperoleh nikmat Allah.
c. Amal Jismiyah / Al-amal bil jawarih : Amal perbuatan yang aplikasinya adalah pemanfaatan semua karunia Allah sebagai alat mendakatkan diri kepada Allah dan jembatan menuju kehidupan yang akan mendatangkan rahmat Allah
Iman merupakan komitmen moral yang mengandung konsekuensi ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala yang menjadi larangan-laranganNya. Maka setiap umat Islam punya kewajiban untuk melaksanakan konsekuensi atas keimanannya tersebut. Apabila keimanan benar-benar telah mengakar pada setiap muslim maka ini akan menjadikan semacam kebutuhan dan kenikmatan bagi yang melaksanakannya. Maka keimanan tersebut harus senantiasa dipupuk terus agar kadar keimanan selalu meningkat dari hari ke hari. Allah swt. berfirman:
Keimanan yang telah benar-benar tertanam dalam diri seseorang akan memancarkan keikhlasan dan kesediaan untuk berkorban demi kecintaan kepada Allah swt. Allah swt. berfirman:
Apabila keimanan telah tertanam dan terpupuk subur dalam diri seseorang, maka keimanan akan menjadi sesuatu yang indah bagi diri seseorang. Jiwa seseorang akan menjadi tenteram sebagaimana firman Allah ta’ala:
Secara normal, setiap orang sangat merindukan kebahagiaan dan kedamaian sebagaimana yang telah Allah swt. janjikan kepada hamba-hamba-Nya. Untuk itu keimanan dan amal sholeh adalah jalan yang dengannya ia akan mengantarkan seorang hamba ke tingkat yang tinggi kelak di akhirat. Allah swt. berfirman:
Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman:
Orang mukmin yang kokoh imannya akan selalu memancarkan nilai-nilai keimanan pada setiap gerak dan tindakannya, baik sebagai seorang hamba Allah swt., sebagai suatu pemenuhan masyarakat.
Semoga Allah ta’ala memasukkan kita pada golongan orang yang senantiasa mensyukuri nikmat iman yang telah diberikan-Nya kepada kita. Amin.
Nikmat iman harus senantiasa dijaga dan dipelihara sehingga dapat semakin kokoh dan kuat. Salah satu cara yang bisa ditempuh agar iman senantiasa kuat adalah dengan mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. setiap saat sepanjang hayat. Sebagaimana Allah swt. berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S. Ibrahim: 7)Ayat tersebut adalah pendidikan moral yang punya nilai luar biasa, yang dapat menyadarkan setiap orang bahwa dibanding dengan makhluk lainnya manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan kemuliaan yang dikaruniakan Allah kepadanya.
Allah swt. berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S. Al-Israa’: 70)Kesadaran akan keadaan diri sendiri inilah yang merupakan penggerak batin untuk senantiasa menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam atas nikmat iman yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. yang dapat diaplikasikan dengan tiga (3) langkah nyata yakni:
1. Asy-syukru bil ‘ilmi : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah dengan menanamkan suatu keyakinan yang berawal dari pengamatan dan pengetahuan yang mendalam bahwa semua nikmat atau karunia yang diterima seorang hamba adalah dari Allah sebagai bukti kasih sayang Allah SWT. kepada hamba-Nya
2. Asy-syukru bil hal : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia yang telah diterimanya dengan memanfaatkan karunia Allah tersebut secara tepat guna dan tidak melakukan hal yang sia-sia seperti ISYRAF dan perbuatan yang melampaui batas
3. Asy-syukru bil ‘amal : Pengungkapan rasa syukur dan terima kasih melalui pelaksanaan amal shaleh secara baik dan benar yang meliputi :
a. Amal Qalbiyah : Niat yang ikhlas yang dilandasi keimanan kepada Allah setiap akan melaksanakan ibadah baik ibadah yang khusus maupun ibadah yang umum.
b. Amal Lisaniyah : Amaliyah yang berupa dzikir, tilawatil qur’an, nasihat-nasehat yang baik, ajakan kepada kebaikan, termasuk di dalamnya ucapan tahmid setiap menperoleh nikmat Allah.
c. Amal Jismiyah / Al-amal bil jawarih : Amal perbuatan yang aplikasinya adalah pemanfaatan semua karunia Allah sebagai alat mendakatkan diri kepada Allah dan jembatan menuju kehidupan yang akan mendatangkan rahmat Allah
Iman merupakan komitmen moral yang mengandung konsekuensi ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala yang menjadi larangan-laranganNya. Maka setiap umat Islam punya kewajiban untuk melaksanakan konsekuensi atas keimanannya tersebut. Apabila keimanan benar-benar telah mengakar pada setiap muslim maka ini akan menjadikan semacam kebutuhan dan kenikmatan bagi yang melaksanakannya. Maka keimanan tersebut harus senantiasa dipupuk terus agar kadar keimanan selalu meningkat dari hari ke hari. Allah swt. berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka apabila disebut nama Allah gemertarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Q.S. Al-Anfal: 2)Keimanan yang telah benar-benar tertanam dalam diri seseorang akan memancarkan keikhlasan dan kesediaan untuk berkorban demi kecintaan kepada Allah swt. Allah swt. berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka tentulah orang-orang yang benar.” (Q.S. Al-Hujurat: 15)Apabila keimanan telah tertanam dan terpupuk subur dalam diri seseorang, maka keimanan akan menjadi sesuatu yang indah bagi diri seseorang. Jiwa seseorang akan menjadi tenteram sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ , الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang kafir berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesalkan siapa yang dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali tang baik.” (Q.S. Ar-Ra’d: 27-29)Secara normal, setiap orang sangat merindukan kebahagiaan dan kedamaian sebagaimana yang telah Allah swt. janjikan kepada hamba-hamba-Nya. Untuk itu keimanan dan amal sholeh adalah jalan yang dengannya ia akan mengantarkan seorang hamba ke tingkat yang tinggi kelak di akhirat. Allah swt. berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ , خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقّاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ .
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan, mereka kekal di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Luqman: 8-9)Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
“Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (Q.S. Ar-Ra’d: 29)Orang mukmin yang kokoh imannya akan selalu memancarkan nilai-nilai keimanan pada setiap gerak dan tindakannya, baik sebagai seorang hamba Allah swt., sebagai suatu pemenuhan masyarakat.
Semoga Allah ta’ala memasukkan kita pada golongan orang yang senantiasa mensyukuri nikmat iman yang telah diberikan-Nya kepada kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran! Terimakasih.