DENGAN QURBAN
KITA TINGKATKAN SOLIDARITAS ANTAR UMAT ISLAM MENUJU TERWUJUDNYA UKHUWAH ISLAMIYAH
Disajikan Oleh: H. Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ, اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ, اَلله اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً, لاَاِلَهَ اِلاَّ الله وَالله اَكْبَرُ, اَلله اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ , اَلْحَمْدُ لله الَّذِى أَمَرَ عِبَادَهُ بِتَعْظِيْمِ شَعَائِرِهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَحْمُوْدُ الْمَحْبُوْبُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يَنَالُوْنَ غُفْرَانَ الذُّنُوْبِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تََمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah
Di pagi hari yang penuh dengan gema suara takbir, tahmid dan tahlil yang berkumandang sepanjang malam, telah membangkitkan semangat dan menyadarkan hati kita untuk senantiasa mensyukuri kenikmatan yang luar biasa dari Allah swt. Begitu besarnya kenikmatan yang telah Allah limpahkan kepada kita, hingga jika kita hitung kenikmatan tersebut niscaya kita tidak akan dapat menghitungnya.
وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sesungguhnya sebagian manusia suka berbuat zhalim lagi kufur.” (QS. Ibrahim : 34)
Untuk itulah mari kita sucikan hati dan pikiran kita agar kita senantiasa dapat mensyukuri kenikmatan tersebut.
Selanjutnya kita harus selalu punya keinginan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah ta’ala, agar kita dalam hidup ini selalu mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari Allah. Semoga shalawat dan salam senantiasa tertuju kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. yang telah mewariskan kepada kita suatu pandangan hidup dan keyakinan yang akan membawa kita pada kebenaran yakni agama Islam.
اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah
Pada hari ini hampir seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia bergembira ria, mengungkapkan rasa syukur atas datangnya hari raya qurban. Kegembiraan tersebut ditandai dengan pengagungan Asma Allah melalui gema takbir, tahlil, tahmid dan tasbih yang sekaligus juga menyadarkan kita bahwa manusia di hadapan Allah adalah kecil dan lemah. Sebagai makhluk yang lemah dan kecil maka kita hanya bisa memohon kepada Allah, agar kita senantiasa diberi kenikmatan hidup yang akan dapat mendatangkan keselamatan di akhirat kelak. Sehingga kita dapat terhindar dari berbuat tercela yang kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawabannya.
Idul Adhha adalah peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam, saat mana umat Islam se dunia merayakannya dan juga bertepatan dengan jama’ah haji di tanah suci yang tengah menunaikan rukun Islam yang kelima. Pada saat separti ini, menurut Mahmud Syaltut, umat Islam tengah melakukan dua ritual besar.
Pertama, Secara khusus di tanah suci yakni di Baitullah terjadi ibadah haji. Para jama’ah haji melakukan wukuf di Padang Arafah, melempar jumrah, dan kemudian mempersembahkan daging kurban sebagai wujud dari rasa solidaritas sosial. Semuanya dalam rangka menunaikan rukum Islam yang kelima.
Pada tanggal 9 dzulhijjah kemaren, berjuta-juta kaum Muslimin yang sedang melaksanakan ibadah haji berada di Padang Arafah melaksanakan wukuf. Mereka datang dari segenap penjuru dunia yang berlainan bahasa, bangsa dan tradisi, tetapi mereka mempunyai tujuan yang sama, yakni hanya untuk memenuhi panggilan Allah, sebagaimana tercantum dalam firman Allah swt. sebagai berikut :
Pada hari ini hampir seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia bergembira ria, mengungkapkan rasa syukur atas datangnya hari raya qurban. Kegembiraan tersebut ditandai dengan pengagungan Asma Allah melalui gema takbir, tahlil, tahmid dan tasbih yang sekaligus juga menyadarkan kita bahwa manusia di hadapan Allah adalah kecil dan lemah. Sebagai makhluk yang lemah dan kecil maka kita hanya bisa memohon kepada Allah, agar kita senantiasa diberi kenikmatan hidup yang akan dapat mendatangkan keselamatan di akhirat kelak. Sehingga kita dapat terhindar dari berbuat tercela yang kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawabannya.
Idul Adhha adalah peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam, saat mana umat Islam se dunia merayakannya dan juga bertepatan dengan jama’ah haji di tanah suci yang tengah menunaikan rukun Islam yang kelima. Pada saat separti ini, menurut Mahmud Syaltut, umat Islam tengah melakukan dua ritual besar.
Pertama, Secara khusus di tanah suci yakni di Baitullah terjadi ibadah haji. Para jama’ah haji melakukan wukuf di Padang Arafah, melempar jumrah, dan kemudian mempersembahkan daging kurban sebagai wujud dari rasa solidaritas sosial. Semuanya dalam rangka menunaikan rukum Islam yang kelima.
Pada tanggal 9 dzulhijjah kemaren, berjuta-juta kaum Muslimin yang sedang melaksanakan ibadah haji berada di Padang Arafah melaksanakan wukuf. Mereka datang dari segenap penjuru dunia yang berlainan bahasa, bangsa dan tradisi, tetapi mereka mempunyai tujuan yang sama, yakni hanya untuk memenuhi panggilan Allah, sebagaimana tercantum dalam firman Allah swt. sebagai berikut :
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 27)
Meskipun berada di bawah terik matahari yang sangat menyengat, para jama’ah haji tidak pernah menghiraukannya. Perbedaan warna kulit, bahasa, dan suku bangsa, status sosial tidak pernah dipersoalkan lagi, mereka bersama-sama menjadi tamu Allah Yang Maha Perkasa. Hal ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa, meskipun berbeda-beda di antara mereka, tetapi ikatan akidah di antara mereka tak bisa dipisahkan oleh apapun.
Kedua, secara umum seluruh kaum Muslimin di berbagai belahan dunia semenjak hari Arafah hingga hari tasyrik, mereka mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan tasbih, menyuarakan bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih mulia dari pada Allah swt. dengan datangnya kaum muslimin berbondong-bondong menuju tanah lapang dan masjid untuk menunaikan ibadah shalat iedul adhha, yang kemudian diikuti dengan penyembelihan hewan qurban. Daging-daging tersebut kemudian dibagikan kepada para fakir miskin. Hal ini membuktikan secara demonstratif ketaatan mereka kepada Allah, yang mampu mengalahkan hawa nafsu dan sifat egois mereka untuk saling berbagi rasa antara si kaya dan si miskin.
Allah swt. berfirman :
Meskipun berada di bawah terik matahari yang sangat menyengat, para jama’ah haji tidak pernah menghiraukannya. Perbedaan warna kulit, bahasa, dan suku bangsa, status sosial tidak pernah dipersoalkan lagi, mereka bersama-sama menjadi tamu Allah Yang Maha Perkasa. Hal ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa, meskipun berbeda-beda di antara mereka, tetapi ikatan akidah di antara mereka tak bisa dipisahkan oleh apapun.
Kedua, secara umum seluruh kaum Muslimin di berbagai belahan dunia semenjak hari Arafah hingga hari tasyrik, mereka mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan tasbih, menyuarakan bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih mulia dari pada Allah swt. dengan datangnya kaum muslimin berbondong-bondong menuju tanah lapang dan masjid untuk menunaikan ibadah shalat iedul adhha, yang kemudian diikuti dengan penyembelihan hewan qurban. Daging-daging tersebut kemudian dibagikan kepada para fakir miskin. Hal ini membuktikan secara demonstratif ketaatan mereka kepada Allah, yang mampu mengalahkan hawa nafsu dan sifat egois mereka untuk saling berbagi rasa antara si kaya dan si miskin.
Allah swt. berfirman :
ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ وَأُحِلَّتْ لَكُمُ الْأَنْعَامُ إِلَّا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.” (QS. Al-Hajj : 30)
Dalam ayat berikutnya juga dinyatakan :
Dalam ayat berikutnya juga dinyatakan :
ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)
اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah
Hari raya Adhha juga sering disebut dengan hari raya kurban, karena pada hari raya ini dan tiga hari sesudahnya umat Islam disunnatkan untuk menyembelih hewan kurban yang dagingnya di bagi-bagikan kepada fakir miskin.
Perinstiwa haji dan kurban ini, mengingatkan kita akan sejarah besar yang melatarbelakanginya yaitu Nabi Ibrahim a.s. dengan putranya Nabi Ismail a.s. pada saat Nabi Ibrahim as. diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih (mengorbankan) putranya yakni Ismail melalui mimpi. Pada waktu itu sempat terjadi kebimbangan, mengingat Ismail adalah putra satu-satunya yang sangat diharapkan kelahirannya dalam jangka yang cukup lama, tetapi karena rasa taat dan patuhnya kepada Allah SWT. yang sangat besar akhirnya Nabi Ibrahim as. melaksanakannya juga. Pada saat keduanya telah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan Ismailpun telah siap pula untuk disembelih (dikorbankan), kemudian Allah mengganti Ismail dengan seekor domba yang besar lagi gemuk. Peristiwa inilah yang kemudian menjadi syari’at besar yang masih berlanjut hingga sekarang ini.
Firman Allah SWT. Dalam Surah Ash-Shaffat 103-108
Hari raya Adhha juga sering disebut dengan hari raya kurban, karena pada hari raya ini dan tiga hari sesudahnya umat Islam disunnatkan untuk menyembelih hewan kurban yang dagingnya di bagi-bagikan kepada fakir miskin.
Perinstiwa haji dan kurban ini, mengingatkan kita akan sejarah besar yang melatarbelakanginya yaitu Nabi Ibrahim a.s. dengan putranya Nabi Ismail a.s. pada saat Nabi Ibrahim as. diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih (mengorbankan) putranya yakni Ismail melalui mimpi. Pada waktu itu sempat terjadi kebimbangan, mengingat Ismail adalah putra satu-satunya yang sangat diharapkan kelahirannya dalam jangka yang cukup lama, tetapi karena rasa taat dan patuhnya kepada Allah SWT. yang sangat besar akhirnya Nabi Ibrahim as. melaksanakannya juga. Pada saat keduanya telah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan Ismailpun telah siap pula untuk disembelih (dikorbankan), kemudian Allah mengganti Ismail dengan seekor domba yang besar lagi gemuk. Peristiwa inilah yang kemudian menjadi syari’at besar yang masih berlanjut hingga sekarang ini.
Firman Allah SWT. Dalam Surah Ash-Shaffat 103-108
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ°وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ°قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ°إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ°وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ°وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ °
Artinya: tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian
Islam selalu memerintahkan untuk berbagi harta antara yang mampu dengan yang miskin. Melalui hari raya kurban ini marilah kita senantiasa saling mengajak untuk berbuat baik dan menyayangi orang yang lemah, yang miskin dan tidak mampu serta memupuk solidaritas sesama umat manusia dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Adapun perintah Allah untuk menyembelih kurban dapat kita lihat pada firman Allah dalam surah Al-Kautsar : 1-2
Islam selalu memerintahkan untuk berbagi harta antara yang mampu dengan yang miskin. Melalui hari raya kurban ini marilah kita senantiasa saling mengajak untuk berbuat baik dan menyayangi orang yang lemah, yang miskin dan tidak mampu serta memupuk solidaritas sesama umat manusia dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Adapun perintah Allah untuk menyembelih kurban dapat kita lihat pada firman Allah dalam surah Al-Kautsar : 1-2
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ° فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ°
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 1-2)
Mudah-mudahan idul Adhha ini dapat kita jadikan sebagai momentum yang baik untuk mengokohkan ukhuwah Islamiyah, dan membangkitkan semangat kita untuk berjihad dan berkurban demi ketinggian syi’ar Islam dan kemuliaan kaum muslimin, semoga Allah meridhai dan merahmati kita semua. Amin
Akhirnya, marilah kita memanjatkan doa kepada Allah
Mudah-mudahan idul Adhha ini dapat kita jadikan sebagai momentum yang baik untuk mengokohkan ukhuwah Islamiyah, dan membangkitkan semangat kita untuk berjihad dan berkurban demi ketinggian syi’ar Islam dan kemuliaan kaum muslimin, semoga Allah meridhai dan merahmati kita semua. Amin
Akhirnya, marilah kita memanjatkan doa kepada Allah
إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليما, اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين, وارحمنا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات ألأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات ويا قاضي الحاجات برحمتك ياأرحم الراحمين. ربّنا ظلمْنا أنْفسنا وإنْ لَمْ تغْفرْلنا وترْحَمْنا لنكوْننّ من الْخاسريْن. ربّنااغْفرْلنا ولإخْواننا الّذيْن سبقوْنا بالإيْمان ولا تَجْعلْ فى قلوْبنا غلا لّلّذيْن أمنوْا ربّنا إنّك رؤوْف رّحيْم . ربّنا هبْ لنا منْ أزْواجنـا وذرّيّاتنا قرّة أعْين, واجْعلْنا للْمتّقين إماما. ربّنا أتنا فى الدّنْيا حسنة, وفى الأخرة حسنة, وقنا عذاب النّار, وأدْخلْنا الْجنّة مع الأبْرار, يا عزيز ياغفّار, يا ربّ العالَمين . وصلّى الله على خير خلْقه سيّدنا وموْلنا محمّد وعلى أله وصْحبه وبارك وسلّم سبْحانك ربّ الْعزّة عمّا يصفوْن وسلام على الْمرْسلين والْحمْد لله ربّ العالَمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran! Terimakasih.